Tuesday, July 20, 2010

Stomata

Stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup ( guard cell ), dimana sel penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatus besarnya lubang-lubang yang ada diantaranya. stomata pada umumnya tedapat pada bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau, terutama sekali pada daun tanaman. pada tumbuhan yang hidup dibawah permukaan air terdapat alat-alat yang strukturnya mirip stomata, padahal alt-alat tersebut bukanlah stomata. pada daun-daun yang hijau stomata terdapat pada satu permukaannya saja.
Gambar: 1 lubang stomata

stomata dapat dibagi menjadi beberapa bagian. diantaranya yaitu (a) Bagian sel penutup/sel penjaga (guard cell), (b) bagian yang merupakan sel tetengga, dan (c) ruang udara dalam. sel penutup terdiri dari sepasang sel yang kelihatanta simetris, umumnya berbentuk ginjal, [ada dinding sel atas dan bawah tampak adanya allat yang berbentuk birai (ladges), kadang-kadang birai tersebut hanya terdapat pada dinding sel bagian atas. adapun fungsinya adalah sebagai pembatas runang depan (front cavity) diatas porusnya sedangkan pembatas ruang belakang (Basic Cavity) antara porus dengan ruang udarayang terdapat dibawahnya. keunikan dari sel penjaga adalah sel halus sellulosa (cellulose microfibril) pada dinding selnya tersusun melingkari sel penjaga, pola susunan ini dikenal sebagai miselasi radial. Karena serat sellulosa ini relatif tidak elastis, maka jika sel penjaga menyerap air mengakibatkan sel ini tidak dapat membesar diameternya melainkan memanjang. Akibat melekatnya sel penjaga satu sama lain pada kedua ujungnya memanjang akibat menyerap air maka keduanya akan melengkung kearah luar. kejadian ini yang menyebabkan celah stomata membuka ( kerta saputra 1988).
Gambar: 2 Stomata Membuka dan melakukan prosesnya.

Keadaan letak sel penutup yang berbeda dapat menetukan macam-macam stomata, seperti:
  • Stomata Phanerophore. yaitu stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun, seperti pada tumbuha hidropyt. Stomata yang letakny a dipermukaan daun ini dapat menimbulkan banyak nyapengeluaran secara mudah dan selain itu epidermisnya tidak mempunyai lapisan kutikula.
  • Stomata Kriptophore. yaitu stomata yang sel penutupnya berada jauh dipermukaan daun, biasanya terdapat pada tumbuhan yang hidup didaerah kering yang dapat langsung menerima sinar matahari. dengan demikian fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan, membantu fungsi epidermis, mempunyai lapisan kutikula yang tebal serta ramburr-rambut. biasanya sering terdapat pada tumbuhan golongan kaktus.
Sel tetangga pada stomata adalah sel-sel yang mengelilingi sel penutup. sel-sel tetangga ini terdiri dari dua buah sel atau lebih yang secara khusus melangsungkan fungsi secara berasosiasi dengan sel-sel penutup. Ruang udara dalam merupakan suatu ruang antara sel yang besar, yang berfungsi ganda pada proses fotosintesis.

Pembibitan Buah Naga Secara Generatif

Dalam proses perbanyakan buah naga melalui cara generative membutuhkan biji yang berkualitas dan bener – benar dari buah naga yang sudah masak fisiologis, artinya biji sudah tua. Pengambilan biji dari buah juga harus dilakukan dengan baik agar mendapatkan biji dengan kualitas baik pula. Buah yang telah dipilih kemudian dibelah kemudian daging diambil dengan sendok, setelah itu daging buah yang bercampur dengan biji bias dicampur dengan air bersih untuk mengencerkannya, kemudian setelah itu disaring dengan saringan yang lembut, setelah disaring biji dikeringkan dengan cara dijemur dengan suhu yang tidak panas.

Setelah bibit kering maka langkah selanjutnya adalah mempersiapkan lahan perse,aian di tanah lahan atau pada polibag. Persiapan lahan dilakukan dengan diawali pembersihan gulma yang ada, setelah gulma bersih maka selanjutnya adalah pengolahan tanah. Tanah yang sudah dibersihkan dari gulma kemudian digemburkan, setekah itu dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 2:I untuk tanah dan pupuk kandang. Tahan dan pupuk kandang dicampur hingga rata, kemudian tanah diratakan dan disiram dengan air. Setelah itu diamkan selama satu hari. Keesokan harinya bibit yang sudah dipersiapkan dapat disemaikan.
Saat penyemaian ada baiknya bibit atau biji direndam dulu dengan larutan vitamin seperti auksin atau sitokinin atau yang lainya, rendam sekitar 30 menit kemudian keringkan. Setelah itu camour dengan pasir agar lebih mudah dalam penyemaiannya.


Bibit biasanya akan mulai berkecambah antara 4 hari sampai 1 minggu. Kemudian berilah perawatan dengan baik hinnga ibit siap di pindahkan. Yang terpenting adalah jangan lupa memberikan air pada bibit yang ada.


Setelah bibit berukuran 2-3 cm bias dipindahkan dipolibag atau dipindahkan ketempat lain dengan jarak yng lenih luas, hal ini bertujuan agar bibit dapat tumbuh dengan baik. Setelah bibit mencapai ukuran 10 – 15 cm bibit dapat kita tanam pada lahan yang sudah dipersiapkan.


PEMBIBITAN BUAH NAGA SECARA VEGETATIF klik disini.

Pembibitan/Perbanyakan Buah naga

Buah naga merupakan tanaman yang pembibitannya sangat mudah, tidak banyak proses yang dijalani untuk membuat bibit buah naga. Selain mudah pembibitanya, pembibitan buah naga juga tidak lama proses pertumbuhannya, hanya memakan waktu 1 – 2 minggu bibit sudah bisa ditanam untuk yang dengan cara vegetative.
Perbanyakan atau pembibitan buah naga meliputi dua cara yaitu dengan cara vegetatif dan generatip. Masing – masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri.
Kelebiha perbanyakan secara generatif adalah. 1. bibit yang diperoleh dalam jumlah banyak dengan pertumbuhan yang seragam. 2. Proses pembibitannya mudah. Namun kelemahannya adalah dibutuhkan waktu yang relatif lebih lama samapi bibit siap ditanam.
Kelebihan dari perbanyakan secara vegetative adalah: 1. bibit yang dihasilkan cepat bisa ditanam dilahan. 2. Umur dari tanam hingga tanaman berbuah cepat, kurang lebih 1,5 tahun. Sedangkan kelemahannya adalah proes pembibitannya agak sulit.
Penjelasan perbanyakan secara generatif dan vegetative

Morfologi Buah Naga

Tanaman buah naga merupakan tanaman yang termasuk jenis kaktus. morfologinya meliputi akar, batang,duri, bunga serta buah. aakr buah naga merupakan akar serabut yang berkembang didalam tanah dan di batang atas sebagai akar gantung. akar tumbuh di sepanjang batang dibagian punggung sirip di sudut batang. bunga buah naga akan tumbuh dari duri - duri disepanjang tangkainya. bumga yang tidak rontok akan berkembang menjadi buah, buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah alpukat. kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan merah, berwarna gelap untuk buah naga hitam dan berwarna kuning untuk buah naga berwarna kuning. disekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang dianalogikan dengan sisik seekor naga. oleh sebab itu buah ini disebut buah naga. batangnya berbrntuk segitiga, durinya pendek dan tidak mencolok, sampai dianggap kaktus tak berduri. bunga mekar mulai senja, kalau kuncup bunga sudah sepanjang 30 cm. mahkota bunga bagian luar berwarna krem kira - kira mekar pada pukul sembilan, lalu disusul oleh mahkota bagian dam yang putih bersih, meliputi sejumlah benangsari yang kuning. bunga mekar seutuhnya pada tengah malam. karna itu ia dikenal diseluruh dunia sebagai night blooming cereus. baunya harum dan menarik sejumlah kelelawar untuk datang.

Buah Naga

Buah naga atau dragon fruit buah yang tergolong dalam jenis kaktus dari marga Hylocereus dan selenicereus. buah yang ini asalnya dari meksiko, amerika tengah dan selatan yang kini lebih dikenal sebagai buah asia karna pembudidayaanya banyak di benua asaia seperti china, taiwan filipina dll. buah ini juga ditemui dibenua australia, israel. buah naga ini bunganya mekar pada malam hari.
Untuk di indonesia sendiri buah naga merupakan buah yang belum banyak bikenal masyarakat, apa lagi pembudidayaannya. diindonesia sendiri pembudidayaanya banyak dijumpai didaerah jawa tengah yaitu sragen dan yogyakarta. buah naga sendiri dibedakan menjadi buah naga berdaging putih, dan buah naga berdaging merah.

Aplikasi Penggunaan Azolla

Aplikasi Penggunaan Azolla Pada Lahan Sawah

Kali ini Saya akan menuliskan bagaimana aplikasi azolla pada berbagai lahan. Azolla dapat diaplikasikan pada berbagai lahan sebagai pengganti pupuk Urea atau sebagai tamabahan untuk mengurangi dampak buruk dari pupuk kimia. yeng pertama adalah aplikasi pada lahan sawah.

Lapisan azolla Diatas permukaan sawah dapat menghemat penggunaan urea sebesar 50 Kg Urea/Ha, Kadang kala jika pada saat musim baik penggunaan azolla dapat menghemat penggunaan urea hingga 100 %. penggunaannya pada lahan sawah tidak lah sulit, bahkan bisa dibilang penggunaan atau pengaplikasiannya sangatlah mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. selain itu kita juga bisa menyediakan azolla sendiri dan tidak perlu membeli azolla, kita bisa membudidayakannya sendiri. pembudidayaan azolla juga sangat mudah mengingat Azolla tumbuh diseluruh perairan yang ada diindonesia, dengan arti kata Azolla dapat hidup atau cocok untuk ditanam/dibudidayakan diseluruh perairan indonesia.
Cara menggunakannya dilahan sawah :
  • Tebar Azolla secara bersamaan pada saat seminggu sebelum masa pembenihan padi.
  • Setelah lapangan penuh dengan azolla, lahan dibajak agar azolla terbenam dan bercampur dengan tanah sawah.
  • Lakukan penanaman pembenihan padi atau penanaman padi.
  • Azolla yang tidak terbenam bisa kita biarkan tumbuh. azolla yang tumbuh akan sanagt berfungsi dalam menambat N dari udara dan menyediakannya dlam perairan sawah dan akhirnya dapat dimanfaatkan oleh tanaman khususnya padi.
Azolla yang tumbuh dipermukaan sawah juga memiliki peranan sendiri, yaitu dapat menambat N dari udara dan mendistribusikan pada tanaman, selain itu azolla yang tumbuh dipermukaan juga berfungsi sebagai penghambat tumbuhnya gulma.


Aplikasi Penggunaan Azolla dilahan Kering

Selain Dapat diaplikasikan pada lahan sawah, Azolla juga dapat diaplikasikan pada lahan kering seperti perkebunan. pada perkebunan tanaman jagung misalnya, azolla dapat diaplikasikan sebagi tambahan pupuk atau bahkan dapat digunakan sebagi pupuk utama. Tidak hanya tanaman jagung, tanaman dartan kering lainnya juga bisa dilakukan aplikasi pemupukan dengan menggunakan Azolla.

Penggunaan Azolla dilahan Kering sebaiknya menggunakan azolla dalam bentuk pupuk kompos. hal ini disebabkan karena penggunaan azolla dalm bentuk kompos akan lebih efisien waktu dan lebih maksimal jika dibandingkan dengan penggunaan azolla dalam bentuk basah.
mengapa demikian?
Azolla yang sudah dalam bentuk kompos merupakan azolla yang sudah siap untuk digunakan oleh tanaman, sedangkan azolla yang masih basah masih memerlukan prosen pembusukan, dekomposisi untuk dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Cara Aplikasi Dilahan Kering :
  • Sediakan azolla dalam bentuk kompos atau basah.
  • bersihkan terlebih dahulu area disekeliling tanaman dari gulma dan hal-hal yang dapat mengganggu penyerapan oleh tanaman.
  • Setelah bersih taruh azolla atau pupukan azolla disekeliling tanaman.
  • Munkin akan lebih baik jika setelah dipupukan, kemudian ditimbunlagi dengan tahan, namun penimbuhan dengan tipis ( tidak ditimbun samapai hilang ), hal ini bertujuan jika terjadi hujan maka kompos azolla tidak terbawa arus.
Sanagt mudah bukan aplikasi penggunaan Azolla, tidak ada yang sulit dalam pengaplikasiannya. semoga artikel ini bermanfaat.

Jilka ada permasalahan yang ingin ditanyakan silahkan tulis di kotak komentar...


Artikel Terkait


Peranan Azolla

Peranan Azolla

Azolla memiliki banyak sekali fungsi yang daoat kita gunakan, kandungan unsur hara makro maupun mikro yang tinggi didalamnya membuat azolla dapat diandalkan dalam fungsinya sebagai pupuk hijau (kompos). selain budidayanya yang mudah azolla juga merupakan ganggang hijau yang tidak buruk untuk dipandang.
Azolla dapat digunakan diantaranya sebagai berikut:
  • Sebagai Pengganti Urea.
  • Sebagai Pakan Ternak dan Ikan


  • Sebagai Pengganti Urea.
Pemanfaatan azolla sebagai pupuk ini memang memungkinkan. Pasalnya, bila dihitung dari berat keringnya dalam bentuk kompos ( Azolla Kering ) mengandung unsur nitrogen ( N ) 3-5 Persen, Phosphor (P) 0,5-0,9 Persen dan kalium (K)2-4,5persen. Sedangkan hara mikronya berupa kalsium ( Ca) 0,4-1 persen, Magnesium (Mg) 0,5-0,6 Persen, Ferum (Fe) 0,06-0,26 Persen dan Mangan (Mn) 0,11-0,16 Persen.

Berdasrkan kompisisi kimia tesebut, bila digunakan untuk pupuk mempertahankan kesuburan tanah, setiap aeral hektar sawah memerlukan azolla sejumlah 20 ton dalam bentuk segar, atau 6-7 ton dalam betuk kompos ( Kadar air 15 Persen ) atau sekitar 1 ton dalam keadaan kering. Bila azolla diberikan secara rutin setiap musim tanam, maka suatu saat tanah tersebut tidak memerlukan pupuk buatan lagi. hal itu dimungkinkan, lkarena pada penebaran pertama 1/4 bagian unsur yang dikandung azolla langsung dimanfaatkan oleh tanah. seperempat bagian ini setara dengan 65 Kg pupuk urea. Pada musin tanam kedua dan ketiga, azolla mensubtitusi 1/4-1/3 dosis pemupukan. Dibandingkan dengan pupuk buatan, azolla memang lebih ramah lingkungan. cara kerjanya juga istimewa, karena azolla mampu mengikat nitrogen langsung dari udara.

Untuk media tanam penggunaan sebagai pupuk, selain dalam betuk segar, bisa juga dalam betuk kompos. dalam bentuk kompos ini, azolla juga baik untuk media tanam tanaman hias, mulai dari bonsai, suplir, kaktus sampai mawar. Untuk media tanaman hias, selain digunakan secara langsung, kompos azolla ini juga bisa dengan pasir dan tanah kebun dengan perbandingan 3 : 1 : 1.
  • Sebagai Pakan ternak dan ikan.
selain pupuk dan media tanam, Azolla juga dimanfaatka sebagi pakan ternak, khususnya itik dan beragam ikan omnivora dan herbivora. Sebagai pakan ternak, kandunga gizi azolla cukup menjanjikan. Kandungan protein misalnya mencapai 31,25 persen, lemak 7,5 persen, karbohidrat 6,5 persen, gula terlarut 3,5 persen dan serat kasar 13 persen. Bila digunakan untuk pakan itik, pengguanaan azolla segar yang masih muda ( umur 2-3 Minggu ) dicampur denagn ransum pakan itik. berdasarkan hasil penelitian, campuran azolla 15 persen ke dalam ransum ini, terbukti tidak berpengaruh buruk pada itik. Dalam hal ini itik tetap menyantap pakan campuran azolla dengan lahapnay. produksi telur, berat telur dan konversi pakan juga tetap normal. ini berarti penggunaan azolla bisa menekan 15 persen biaya pembelian pakan itik. tentu saja hal ini cukup menguntungkan peternak karna dapat mengurangi biaya pembelian pakan itiknya. begiu juga bila digunakan untuk pakan ikan.


Hubungan Azolla dan Anabaena Azollae

Azolla, Anabaena Azollae Relationship

Azolla merupakan tumbuhan kecil yang tumbuh diperairan dan merupakan tumbuhan yang mampu menambat N dari udara ( Atmosfire ). Azolla tidak sendiri dalam Menambat N diudara, Azolla bersimbiosis dengan Ganggang biru hijau atau Anabaena Azollae dalam menembat N dari udara. Anabaena sendiri merupakan Kelompok bacteria yaitu Cyanobacteria yang merupakan salah satu bakteri yang mampu menambat N dari udara diantara banyak bakteri lain yang mempunyai kemampuan sama.

Anabaena Dan Fiksasi Nitrogen

Fiksasi nitrogen merupakan kemampuan luar biasa dimana atmosfer inert gas nitrogen ( N2 ) yang dikombinasikan dengan hidrogen untuk membentuk amonia ( NH3 ). proses penting bersama nitrifikasi ( pembentukan nitrit dan nitrat ) dan amonifikation ( pembentukan amonia dari pembusukan protein ) membuat nitrogen tersedia bagi tanaman autotrophic dan akhirnya disalurkan kepada semua anggota ekosistem. Meskipun Azolla dapat menyerap nitrat dari air, juga dapat menyerap amonia disekresi oleh anabaena dalam rongga daun.

Keteranagan Gambar :
  • Nitrogen yang ada di atmosfer ( N2 ) diubah melalui prosen nitrogenase menjadi amonia ( NH3 ). prosen ini membutuhkan banyak energi ( ATP ).

Penelitian dari tutup daun azolla mengungkapkan bahwa itu terdiri dari, tebal kehijauan ( kemerahan ) punggung lobus dan tipis, bagian perut tembus lobus emersed dalam air yang merupakan lobus atas yang memiliki rongga sentral bulat, dengan 'tempat tinggal' atau filamen Anabaena. Mungkin cara termudah untuk mengamati anabaena adalah dengan cara mengusap lobus daun punggung dan menempatkannya diatas slide yang bersih dengan setetes air, kemudian menerapkan slip cover dengan tekanan yang cukup untuk mash fragmen daun. dalam 400x pembesaran filamen anabaena dengan lebih besar,Heterocysts oval akan terlihat disekeliling daun pakis air (azolla) yang sudah hancur. Heterocysts berdinding tebal akan sering muncul lebih transparan dan memiliki khas " Nodul Polar" Pada setiap akhir sel." Nodul Polar" Memungkinkan menjadi komposisi yang sama seperti butiran cyanophycin (co-polymer arginin dan asam aspartat).Cyanophycin butiran banyak terjadi pada cyanobacteria dan dapat berfungsi sebagai produk penyimpanan nitrogen.


Keterangan Gambar :
  • Cyanobakteria berserabut ( Anabaena Azollae ) dari rongga dalam daun pakis air ( azolla ) dimana-mana semakin besar. Sel oval atau heterocysts ( panah merah ), tempat dimana fiksasi nitrogrn-nitrogen atsmosfer ( N2 ) dikonversikan menjadi amoniak ( NH3 ). Nodul polar terlihat di beberapa heterocysts. Manfaat pakis air dari mitra bakteri merupakan suatu pasokan nitrogen yang dapat digunakan. Struktur sel ini telah sidikit banyak berubah dalam satu miliar tahun terakhir.
Penelitian terbaru menunjukan bahwa situs sebenarnya terjadi fiksasi nitrogen dalam heterocysts berdinding tebal. sebagi heterocyssts yang dewasa, membran fotosintesis ( membran tilakoid ) menjadi berkerut atau retikular dibandingkan dengan sel-sel fotosintetil teratur anabaena, dan mereka menjadi non-fotosintetik ( tidak dapat menhasilkan oksigen ). Fakta ini sangat penting, karena fiksasi nitrogen membutuhka nitrogenase enzim penting, dan aktifitas nitrogenase sangat dihambat oleh adanya oksige.

Anabaena Azollae

Anabaena Azollae

Anabaena adalah genus cyanobacteria filamentous atau ganggang hijau biru, ditemukan sebagai plankton. Anabaena diketahui berperan dalam memfiksasi nitrogen, dan Anabaena membentuk simbiosis dengan tanaman tertentu seperti paku-pakuan. terdapat satu dari 4 genera dari cyanobacteria yang menghasilkan neurotixin, yang membahayakan margasatwa lokal seperti halnya hewan ternak dan hewan peliharaan. spesies tertentu Anabaena telah digunakan dalam pertanaman padi sawah, yang berfungsi sebagai penyedia pupuk alami yang efektif.


Gambar 1. Anabaena Azollae ( ganggang Hijau Biru )


Gambar 2. Ganggang Hijau Biru ( Anabaena Azollae )

Kalsifikasi Ilmiah :

Kingdom : Bacteria
Phylum : Cyanobacteria
Order : Nostocales
Family : Nostocaceae
Genus : Anabaena

Anabaena berperan menambat N. Bagian N yang aktif manambat adalah sel yang besar yang bernama heterocyt. jika diair terdapat amonium dari urea, sel heterocyt tidak ada, dan azolla tidak bisa menambat N. jadi jika akan menanam azolla disawah jangan terlalu banyak atu bahkan jangan sama sekali menambah pupuk urea karna akan mempengaruni dalam penambatan N. Urea akan menjadi amonium dan amoniumlah yang menyebabkan Anabaena tidak bisa menambat N.



Artikel Terkait

Azolla

AZOLLAE
Dialam semesta ini memiliki banyak sekali keanekaragaman hayati, setiap heyati memiliki peranannya masing-masing. terutama sekali di kawasan Indonesia, sangat banyak terdapat keanekaragaman hayati mulai dari yang kecil sampai yang besar. Namun pemanfaatan keaneka ragaman hayati tersebut masih sangat kurang, melihat kemampuan bangsa ini dalam mengeksplorasi yang kurang memadai. Diantara berjuta-juta tanaman yang ada didunia ada sekelompok spesies tanaman yang mempunyai fungsi unik, yauti mampu menambat Unsur nitrogen yang ada diatmosfer, salah satunya adalah Azolla.


Azolla merupakan tumbuhan air yaitu pakis air yang berukuran berkisar kurang lebih 3-4 cm. Azolla mempunyai kemampuan bersimbiosis dengan Cyanobacteria yang mampu memfiksasi (N2) nitrogen yang ada di udara. dengan kemampuannya bersimbiosis ini menyebabkan Azolla mempunyai kualitas nutrisi yang baik. Azolla sendiri sudah digunakan selama berabad-abad dikawasan Asia khususnya Cina dan Vietnam sebagai sumber N bagi padi sawah. Azolla tumbuh secara alami dikawasan Asia, Amerika, dan Eropa.

Berikut ini adalah Klasifikasi Ilmiah dari Azolla.

Kerajaan : Plantae
Devisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Familli : Salviniaceae
Genus : Azolla

Azolla sendiri memiliki tujuh jenis yang tersebar didunia.

Asia :
  • Azolla japonica Franch. & Sav. dari Jepang
  • Azolla filiculoides Lam
  • Azolla Pinnata R.Br. dari Asia Tenggara juga dari Afrika
Afrika :
  • Azolla nilotica Dcne. ax Mett.
Amerika :
  • Azolla coroliniana Willd,. dari Amerika Utara
  • Azolla mexicana Presl,. dari Meksiko
  • Azolla microphylla Kaulf
Azolla yang tumbuh di Indonesia adalah Azolla Pinnata, yang banyak tumbuh hampir diseluryh wwilayah indonesia. bahkan sebagian orang telah melakukan budidaya azolla sebagai alternatif pengganti pupuk Urea.

Kemampuan azolla sebagai penyumbang N.

Suatu penelitian Internasional dimana Indonesia ikut terlibat yang disponsori oleh Badan Tenaga Atom International ( IAEA-Wina), menggunakan 15 N menunjukan bahwa azolla yang bersimbiosis dengan Anabaeana Azollae dapat memfiksasi N2 udara dari 70-90%. N2 fiksasi yang terakumulasi.

Azolla tidak sendirian dalam menambat N diudara. Azolla bersimbiosis dengan ganggang mikro yaitu Anabaena Azollae. Ganggang ini tumbuh dan berkoloni diruangan dibawah daun. Mereka inilah yang bekerja keras menambat N diudara. Anabaeana sendiri memiliki keunikan tersendiri, dia akn menambat N jika memang bebar-benar diperlukan. Dalam kondisi miskin hara N diperairan, Anabaeana Azollae akan menambat N, tetapi jika dilingkungan air tersebut ada N, dalam bentuk urea misalnya, maka Anabaeana azolla sedikit atau bahkan tidak menambat N.



Artikel Terkait